Posts

Showing posts from September, 2018

CERPEN "LELAKI YANG MENDERITA BILA DIPUJI" KARYA AHMAD TOHARI

  LELAKI YANG MENDERITA BILA DIPUJI Karya : Ahmad Tohari Mardanu seperti kebanyakan lelaki, senang bila dipuji. Tetapi akhir-akhir ini dia merasa risi bahkan seperti terbebani. Pujian yang menurut Mardanu kurang beralasan sering diterimanya. Ketika bertemu teman-teman untuk mengambil uang pensiun, ada saja yang bilang, “Ini Mardanu, satu-satunya teman kita yang uangnya diterima utuh karena tak punya utang.” Pujian itu sering diiringi acungan jempol. Ketika berolahraga jalan kaki pagi hari mengelilingi alun-alun, orang pun memujinya, “Pak Mardanu memang hebat. Usianya tujuh puluh lima tahun, tetapi badan tampak masih segar. Berjalan tegak, dan kedua kaki tetap kekar.” Kedua anak Mardanu, yang satu jadi pemilik kios kelontong dan satunya lagi jadi sopir truk semen, juga jadi bahan pujian, “Pak Mardanu telah tuntas mengangkat anak-anak hingga semua jadi orang mandiri.” Malah seekor burung kutilang yang dipelihara Mardanu tak luput jadi bahan pujian. “Kalau bukan Pak Mardanu

CERITA PENDEK TENTANG PEREMPUAN

Siluet Perempuan Perkasa                                                                    oleh : Ai Umay Nurjanah, S.Pd.             Kami sekeluarga memanggilnya Mpok Karti. Kami tidak tahu apakah nama lengkapnya Kartika atau Kartini. Yang kami tahu, bila hari telah mulai senja Mpok Karti beserta mobil bak terbukanya akan datang ke kios kami dengan membawa barang yang telah kami pesan sebelumnya. Saya pribadi tidak pernah tahu dan sering bertanya-tanya dalam hati, mengapa Mpok Karti memilih jadi supir angkut dibandingkan dengan pekerjaan yang lain, misalnya menjadi pembantu rumah tangga atau berjualan lotek. Ya .... Setidaknya pekerjaan tersebut lebih cocok disandang oleh perempuan dibanding jadi supir angkut. Benar tidak?             Terkadang, timbul keinginan dari dalam hati saya untuk bisa berbicara dan mengobrol dengannya. Tapi rupanya dia terlalu sibuk, dia tidak pernah berlama-lama berada di kios kami. Setelah tugasnya selesai, dia buru-buru berpamitan dan langsung t

CERITA PENDEK TENTANG CINTA

Setangkai   Mawar   untuk   Amanda                                                                                                  oleh:   Ai   Umay   Nurjanah             Di   antara   mereka bertiga, hanya   Amanda sendiri   yang belum punya pacar. Padahal Amanda memiliki wajah yang sangat cantik. Postur tubuhnya ideal bak peragawati. Belum lagi otaknya yang encer. Membuat pacar cewek di sekelilingnya menjadi iri. Cowok-cowok di sekolahnya   pun berebut untuk berusaha mengambil hatinya. Tapi semua usaha yang dilakukan semua cowok hasilnya nihil. Hal ini membuat Nasya dan Reika menjadi resah. Bukan karena apa-apa, tapi kesendirian Amanda selalu membuat malam minggu mereka jadi kacau. Bila tidak menelpon berjam-jam, dia akan datang ke rumah Nasya atau Reika secara tiba-tiba. Tentu saja hal ini membuat mereka terkejut dan salah tingkah. Bila mereka meninggalkan kekasihnya sendirian, gak enak. Bila tidak melayani Amanda, pasti dia akan bersedih. Tidak adil kan ? Masa, sewaktu me

CERITA PENDEK

Janjiku                                                                                                 oleh      : Ai Umay Nurjanah             Terik matahari membakar ubun-ubun. Pantulan sinarnya yang panas dari aspal serasa menampar-nampar wajahku. Sekuat tenaga kuseret kedua kakiku yang perih dan kupandangi sepatu hitam usang yang membungkus kedua kaki itu lekat-lekat. Terbayang di pelupuk mata, jemari-jemari kakiku sudah memerah tanpa ampun, berontak mencari kebebasan. Perjalananku kali ini memang sangat banyak menyita waktu dan tenaga. Bagaimana tidak? Untuk bisa sampai ke kota Sukabumi ini, aku harus menempuh perjalanan dengan rela terombang-ambing di bus ekonomi yang penuh sesak. Selain itu, aku juga harus naik angkutan umum dengan menempuh medan yang cukup berat untuk sampai ke tempat tujuanku, karena rumahku berada di   Sukabumi bagian selatan. Jaraknya kurang lebih 80 km lagi dari kota. Namun meski lelah, aku harus tetap melangkah. Itu karena hari ini aku akan mene