CERPEN "LELAKI YANG MENDERITA BILA DIPUJI" KARYA AHMAD TOHARI

  LELAKI YANG MENDERITA BILA DIPUJI Karya : Ahmad Tohari Mardanu seperti kebanyakan lelaki, senang bila dipuji. Tetapi akhir-akhir ini dia merasa risi bahkan seperti terbebani. Pujian yang menurut Mardanu kurang beralasan sering diterimanya. Ketika bertemu teman-teman untuk mengambil uang pensiun, ada saja yang bilang, “Ini Mardanu, satu-satunya teman kita yang uangnya diterima utuh karena tak punya utang.” Pujian itu sering diiringi acungan jempol. Ketika berolahraga jalan kaki pagi hari mengelilingi alun-alun, orang pun memujinya, “Pak Mardanu memang hebat. Usianya tujuh puluh lima tahun, tetapi badan tampak masih segar. Berjalan tegak, dan kedua kaki tetap kekar.” Kedua anak Mardanu, yang satu jadi pemilik kios kelontong dan satunya lagi jadi sopir truk semen, juga jadi bahan pujian, “Pak Mardanu telah tuntas mengangkat anak-anak hingga semua jadi orang mandiri.” Malah seekor burung kutilang yang dipelihara Mardanu tak luput jadi bahan pujian. “Kalau bukan Pak Mardanu

KAIDAH KEBAHASAAN TEKS ANEKDOT


Kaidah Kebahasaan Teks Anekdot


            Kaidah kebahasaan merupakan aturan-aturan yang sudah pasti berkaitan dengan kebahasaan yang digunakan ataupun aspek kualitas/ ciri khas yang menonjol pada suatu teks. Ada beberapa kaidah kebahasaan yang terdapat dalam teks anekdot. Kaidah kebahasaan tersebut yaitu:
1.     Kalimat yang menyatakan peristiwa masa lalu
Kalimat ini mengandung isi yang menyampaikan sebuah kejadian atau peristiwa yang telah terjadi. Berikut contoh kalimat yang menyatakan sebuah peristiwa.
a.   Pada zaman dahulu di suatu negara (yang pasti bukan negara kita) ada seorang tukang pedati yang rajin dan tekun.
b.     Suatu hari seorang warga dari Sukaraja mendatangi kantor polisi.
c.   Saat itu, suasana kelas sedang hening karena Bu Eva sedang menyampaikan materi tentang adzab kubur.

2.     Kalimat retoris
Kalimat retoris merupakan kalimat tanya yang tidak memerlukan jawaban, karena jawaban dari pertanyaan yang diajukan secara umum sudah pasti dan tidak perlu ditanyakan lagi. Berikut contoh-contoh kalimat retoris.
a.      Apakah kamu ingin kaya?
b.     Siapa yang ingin masuk surga?
c.      Apakah kamu punya hati?

3.     Konjungsi temporal
Konjungsi temporal merupakan kata hubung yang menyatakan hubungan waktu, seperti: lalu, kemudian, sebelumnya, selanjutnya, sejak, sejenak, sambil, seraya, hingga. Berikut contoh kalimat yang menggunakan konjungsi temporal.
a.   Waktu aku berjalan-jalan ke taman sekolah, aku melihat Putri sedang termenung, kemudian dia menangis.
b.     Aku berada di sekolah hingga sore hari.
c.      Selesaikan dulu pekerjaan rumahmu, selanjutnya kau boleh main sepuasnya.

4.     Verba/ kata kerja aksi
Kata kerja aksi merupakan kata kerja yang menyatakan subjek sedang melakukan suatu pekerjaan/ aksi dan bisa terlihat tindakan atau perbuatannya. Berikut contoh kalimat yang menggunakan verba aksi.
a.      Ibu sedang mengiris bawang merah di dapur.
b.     Untuk menenangkan hati, akhirnya Filga membaca Al-Quran.
c.      Tadi pagi, saat pelajaran olah raga, Fauzan berlari dengan sangat cepat.

5.     Kalimat seru
Kalimat seru merupakan kalimat yang digunakan untuk menggambarkan perasaan yang ada di dalam diri seseorang, seperti marah, kesal, sedih, gembira, dan lain-lain. Kalimat seru atau kalimat interjeksi di akhir kalimat menggunakan tanda seru (!) dan biasanya digunakan dalam bentuk percakapan.  Berikut ini contoh-contoh kalimat seru.
a.      Ih, tak sudi aku jadi pacarmu!
b.     Sialan, aku terjebak rayuan gombalnya!
c.      Asyik, besok kita berangkat ke Korea!
d.     Wah, kerudungmu bagus sekali!
e.      Alhamdulillah, kita bisa menikah Bang!
f.       Astaga, aku sampai kaget mendengarnya!
g.     Gila, berani sekali dia mengkhianatiku!
h.     Hai Kevin, senang sekali aku melihatmu!

6.     Kalimat perintah
Kalimat perintah atau biasa juga disebut kalimat imperatif merupakan kalimat yang berisi perintah tentang sesuatu hal dengan tujuan agar orang yang diperintah dapat melaksanakan perintah tersebut. Di akhir kalimat, kalimat perintah juga menggunakan tanda seru (!). Berikut ini contoh-contoh kalimat perintah.
a.      Enyahlah kau dari kehidupanku!
b.     Buang sampah itu pada tempatnya!
c.      Jangan kau coba-coba merokok!
d.     Tolong buka jendela itu!




Comments

  1. thanks sangat membantu buat ngerjain tugas kd

    ReplyDelete
    Replies
    1. wah hebat ya kamu, ngerjain tugasnya krisdayanti

      Delete
  2. Makasih kakšŸ˜™Sangat membantu

    ReplyDelete
  3. Thankyou sangat membantu sekali untuk ngerjain tugas:)

    ReplyDelete
  4. Mkasih untuk penjelasannya lengkap banget

    ReplyDelete
  5. Mkasih untuk penjelasannya lengkap banget

    ReplyDelete
  6. Mkasih untuk penjelasannya lengkap banget

    ReplyDelete
  7. Nama:Aditya Nurrohman
    Kelas:x 1TSM

    ReplyDelete
  8. Nama:dendi ka gusti ilmansya
    Kelas:X 1 tsm

    ReplyDelete
  9. Nama:Berttrand Rio Jonatan Sinaga
    Kelas:XTM2

    ReplyDelete
  10. keren artikel nya sangat singkat dan jelas

    ReplyDelete
  11. Terimakasih, sangat membantu. Apakah bisa kalimat seru tidak menggunakan tanda seru? Seperti contohnya "itu belum seberapa" dan "oh maaf" apakah itu bisa dianggap kalimat seru?

    ReplyDelete
  12. Terimakasih memberikan Jawaban nya kalau tidak ada jawaban nya saya bingung harus apa

    ReplyDelete
  13. Sangat bermanfaat. Terima kasih!

    ReplyDelete
  14. Terimakasih bayak. Ini sangat membantu

    ReplyDelete
  15. Bagus Banget...membantu Ngerjain Tugas Thx ya kak

    ReplyDelete
  16. Wah Sangat Bermanfaat Terimakasih kakak hehe

    ReplyDelete
  17. makasih banyak, ini sangat membantu saya

    ReplyDelete
  18. klian knpa weee.plsss bgt ngakak

    ReplyDelete
  19. Terima kasih banyak sangat terbantu

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Kaidah Kebahasaan Teks Drama

LATIHAN SOAL PAS SEM 1