CERPEN "LELAKI YANG MENDERITA BILA DIPUJI" KARYA AHMAD TOHARI

  LELAKI YANG MENDERITA BILA DIPUJI Karya : Ahmad Tohari Mardanu seperti kebanyakan lelaki, senang bila dipuji. Tetapi akhir-akhir ini dia merasa risi bahkan seperti terbebani. Pujian yang menurut Mardanu kurang beralasan sering diterimanya. Ketika bertemu teman-teman untuk mengambil uang pensiun, ada saja yang bilang, “Ini Mardanu, satu-satunya teman kita yang uangnya diterima utuh karena tak punya utang.” Pujian itu sering diiringi acungan jempol. Ketika berolahraga jalan kaki pagi hari mengelilingi alun-alun, orang pun memujinya, “Pak Mardanu memang hebat. Usianya tujuh puluh lima tahun, tetapi badan tampak masih segar. Berjalan tegak, dan kedua kaki tetap kekar.” Kedua anak Mardanu, yang satu jadi pemilik kios kelontong dan satunya lagi jadi sopir truk semen, juga jadi bahan pujian, “Pak Mardanu telah tuntas mengangkat anak-anak hingga semua jadi orang mandiri.” Malah seekor burung kutilang yang dipelihara Mardanu tak luput jadi bahan pujian. “Kalau bukan Pak Mar...

PUISI TENTANG RINDU

Alunan Rindu
Karya: Ai Umay Nurjanah


Kala kuncup rindu merekah
Kuingin mengupas rasa
Bercumbu dengan kata
Di langit-langit jiwa
Pada setiap alirnya

Kala kuncup rindu berguguran
Kuingin merapalkan nyanyian 
dahaga sukma
Dibalut dalam doa
Menepi di muara cinta
Dan berlabuh di tepian hatimu
Inilah alunan denting rinduku

(Sukabumi, 21 Maret 2018)

Comments

Popular posts from this blog

Kaidah Kebahasaan Teks Drama

KAIDAH KEBAHASAAN TEKS ANEKDOT

CERPEN "ROBOHNYA SURAU KAMI" KARYA A.A. NAVIS